6+ Cara Budidaya Tanaman Urang Aring Dijamin Hasil Melimpah

Diposting pada

Tahukah Anda tentang Cara Budidaya Tanaman Urang Aring? Nama tanaman urang aring barangkali sudah tidak lagi asing bagi masyarakat Indonesia.

6+ Cara Budidaya Tanaman Urang Aring Dijamin Hasil Melimpah
6+ Cara Budidaya Tanaman Urang Aring Dijamin Hasil Melimpah

Kebanyakan pasti mengaitkannya dengan kesehatan rambut, mengingat tanaman urang aring memang mempunyai manfaat demikian.

Hal ini dikarenakan tanaman urang aring mempunyai kandungan yang dapat menghitamkan rambut dan membuat rambut tumbuh lebih cepat dan sehat.

Akan tetapi, diluar manfaatnya untuk kesehatan rambut, urang aring sebenarnya masih menyimpan banyak manfaat lain yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Dengan banyaknya manfaat yang dimiliki oleh tanaman urang aring ini, banyak masyarakat yang berkeinginan untuk membudidayakan tanaman urang aring.

Pembudidayaan tanaman ini juga dapat dikatakan tak begitu sulit, Anda hanya butuh melakukan beberapa langkah yang akan dijelaskan berikut. Mari simak selengkapnya.

Mengenal Tanaman Urang Aring

Nama latin dari tanaman urang aring merupakan Eclipta Alba. Menemukan tanaman urang aring sebenarnya cukup mudah dikarenakan tanaman ini tergolong sebagai tanaman liar yang dapat tumbuh di pinggir jalan hingga di tanah lapang yang tak terpakai.

Ciri-ciri utama dari tanaman urang aring dapat dilihat pada daunnya yang berbentuk bulat memanjang dan mempunyai ujung yang cukup runcing.

Pada bagian samping daunnya juga bergerigi dan dilengkapi dengan bulu-bulu halus di permukaan daun.

Bagian daun tersebut merupakan bagian yang paling banyak dimanfaatkan oleh para petani yang membudidayakan tanaman urang aring.

Kemudian, bagian batang dari tanaman urang aring juga berbentuk bulat dan mempunyai bulu-bulu halus berwarna putih.

Bunga yang dimiliki oleh tanaman urang aring juga cukup berciri khas. Warna dari bunga urang aring adalah putih dengan panjang sekitar 4 cm. Mahkota bunganya sangat cantik mirip dengan pita yang bergerigi dua.

Melihat tanaman ini banyak ditemukan di daerah-daerah di Indonesia, dapat dikatakan jika tanaman ini memang mampu hidup dalam ikilm tropis serta subtropis.

Negara-negara tersebut diantaranya Cina, India, negara-negara di Asia Tenggara, bahkan hingga Brazil. Kemampuannya yang mudah beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, membuat budidaya tanaman urang aring tidaklah sulit.

Cara Budidaya Tanaman Urang Aring

Untuk mendapatkan hasil terbaik berikut adalah beberapa Cara Budidaya Tanaman Urang Aring yang harus diikuti :

1. Persiapan Bibit Tanaman Urang Aring

Untuk bisa membudidayakan tanaman urang aring, Anda perlu menyiapkan bibit dari urang aring ini terlebih dahulu.

Umumnya, tanaman ini bisa menghasilkan biji sehingga biji dari urang aring tersebut bisa dijadikan sebagai bibit tanaman.

Dikarenakan penanaman dilakukan dengan bantuan biji, maka penyerbukan tanaman urang aring dilakukan secara generatif.

Dalam perkembangan generatif, suatu tanaman harus mempunyai kelengkapan yang dibutuhkan sehingga proses penyerbukan bisa terjadi.

Untuk membantu proses perkembangan secara generatif, tanaman urang aring membutuhkan serbuk sari serta kepala putik.

Dalam proses penyerbukan ini, ditandai dengan melekatnya serbuk sari ke kepala putik dan kemudian akan tumbuh buluh serbuk sari yang akan menjadi bakal biji.

Sayangnya, tanaman seperti urang aring tidak bisa melakukan penyerbukannya sendiri dan biasanya tanaman akan dibantu oleh angin maupun oleh hewan seperti kupu-kupu, lebah, burung, dan hewan lainnya. Selain itu, air juga bisa menjadi perantara penyerbukan seperti pada tanaman ganggang.

2. Persiapan Lahan Tanam

Bagi Anda yang ingin membudidayakan tanaman urang aring di lahan khusus, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan membersihkan lahan tanam dari berbagai tanaman pengganggu seperti rumput-rumput dan gulma lainnya.

Pembersihan ini ditujukan supaya tidak ada tanaman yang menganggu pertumbuhan urang aring nantinya.

Proses berikutnya, lakukan pembajakan atau pencangkulan guna membuat tanah lebih gembur lagi. Proses ini bisa dibilang proses yang wajib dilakukan dalam budidaya manapun.

Selain itu, Anda juga bisa rutin menyiram air pada tanah tersebut sebelum proses tanam benar-benar dilakukan.

Tak lupa, pemberian pupuk kandang atau kompos juga sangat penting untuk dilakukan sebelum persiapan lahan tanam. Ini bertujuan untuk lebih menggemburkan tanah yang akan ditanami oleh urang aring nantinya.

3. Penanaman Tanaman Urang Aring

Penanaman tanaman urang aring sebenarnya bisa dilakukan tidak hanya di lahan terbuka saja, tetapi juga bisa dilakukan di dalam pot.

Apabila Anda lebih memilih untuk menanam tanaman di Memasuki proses penanaman tanaman urang aring, buatlah guludan terlebih dulu untuk memudahkan penanaman.

Kemudian, buat pula lubang tanam dengan ukuran yang sedang (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil). Setelahnya, masukkan biji tanaman sejumlah 2-3 biji. Masukkan pula abu dapur dan tutup dengan tanah.

Usahakan untuk memberikan jarak tanam dengan kisaran antara 40 sampai 50 cm.

Selain penanaman di lahan tanah yang lapang, menanam tanaman urang aring di pot bisa jadi pilihan yang tepat terlebih jika Anda tidak punya cukup lahan. Disamping itu, penanaman di dalam pot juga diketahui lebih praktis.

Cara untuk bisa menanam tanaman urang aring di pot juga tak jauh beda dari penanaman di lahan. Sebelumnya, siapkan tanah yang sudah dicampuri dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:3.

Lubangi tanah dengan ukuran sedang sebagai tempat penanaman, kemudian tutup kembali dan Anda tinggal menunggu hingga tanaman urang aring tumbuh.

4. Pemeliharaan Tanaman Urang Aring

Meskipun tanaman urang aring termasuk tanaman yang mudah tumbuh, tetapi tanaman urang aring juga butuh untuk melalui proses pemeliharaan supaya dapat dipanen dan dimanfaatkan dengan baik.

Proses pemeliharaan tanaman urang aring terbagi dalam 3 proses yaitu penyiraman, penyiangan, dan pembubunan. Untuk penjelasan selengkapnya, dapat disimak sebagai berikut :

Penyiraman

Proses pemeliharaan pertama merupakan penyiraman tanaman. Umumnya, penyiraman pada tanaman urang aring dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari.

Ini biasanya dilakukan saat musim panas berlangsung. Jika di musim hujan, penyiraman lebih baik dilakukan sekali sehari saja supaya tidak membuat genangan berlebih pada tanaman urang aring.

Dengan demikian, tidak akan mengganggu maupun merusak tanaman urang aring itu sendiri.

Penyiangan

Gulma termasuk dalam tumbuhan yang tidak diinginkan keberadaannya oleh para petani yang melakukan budidaya tanaman apapun, tidak terkecuali tanaman urang aring.

Oleh karenanya, penyiangan ini dilakukan untuk memberantas gulma tersebut. Bukan hanya gulma, penyiangan juga harus dilakukan saat ada tanaman urang aring yang nampak tidak sehat.

Dengan begitu, langkah ini bisa mengurangi persaingan dalam penyerapan hara dan penetrasi sinar matahari.

Saat melakukan penyiangan pada budidaya tanaman urang aring, Anda bisa menerapkan beberapa metode yaitu secara manual, secara kimiawi, dan secara mekanis.

Penyiangan dengan manual dilakukan tanpa bantuan alat apapun dan hanya mengandalkan tangan.

Teknik ini jauh lebih aman dibandingkan dengan teknik lain karena bisa mengurangi resiko pada tanaman urang aring itu sendiri.

Kemudian, jika penyiangan dilakukan secara kimiawi, gunakan herbisida mengingat kandungan dari herbisida tidak terlalu beresiko dalam menyakiti tanaman urang aring.

Untuk penanganan secara mekanis, tentunya Anda dapat menggunakan bantuan dari alat-alat atau mesin pertanian.

Dengan cara ini, memang diketahui penyiangan bisa berlangsung lebih cepat. Hanya saja, terkadang kurang efektif karena tidak seratus persen membersihkan hingga akar gulma.

Pembubunan

Proses pemeliharaan yang terakhir pembubunan yang mana ditujukan untuk memperkuat dan memperkokoh berdirinya batang serta akar tanaman.

Selain itu, pembubunan juga bertujuan untuk membuat tanah lebih gembur sehingga akan memberikan lingkungan akar yang lebih baik.

Dari sisi aerasi tanah, pembubunan diketahui mampu memperlancar drainase karena mencegah terjadinya genangan air.

Umumnya, pembubunan pada tanaman urang aring ini dilakukan bersamaan dengan proses penyiangan, yaitu sekitar 15 hari setelah proses tanam.

Setelahnya, harus dilakukan berkala untuk menghindari tanaman urang aring tidak tumbuh dengan sehat.

Dampak yang ditimbulkan ketika pembubunan tidak dilakukan diantaranya bisa memicu robohnya tanaman, akar menjadi terbuka, dan kualitas tanaman terganggu karena pertumbuhannya tidak optimal.

5. Panen

Setelah rangkaian proses budidaya tanaman urang aring dari mulai persiapan bibit hingga proses pemeliharaan, masa panen menjadi tahap akhir yang ditunggu oleh petani.

Mengingat bagian dari tanaman urang aring yang kebanyakan dimanfaatkan adalah bagian daunnya, maka proses pemanenan yang dilakukan dengan memetik daun tersebut yang masih segar.

Namun, tidak menutup kemungkinan pemanenan dilakukan pada seluruh tanaman, bergantung pada pemanfaatan dan penggunaannya.

Disamping itu, tidak ada ketentuan khusus mengenai waktu yang tepat dalam pemanenan dari urang aring.

Sehingga, pemanenan dapat dilakukan pada usia tanaman yang cukup dengan kondisi daun dan tanaman yang baik dan sehat.

6. Pemanfaatan Pascapanen

Setelah proses panen berlangsung, urang aring dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Kebanyakan orang mungkin menganggap jika urang aring hanya berguna untuk menghitamkan atau menyehatkan rambut semata, tetapi tanaman satu ini diketahui punya khasiat lain bagi kesehatan tubuh manusia.

Dengan kegunaan yang berbeda-beda pada tanaman urang aring ini, maka cara pemanfaatannya pun juga berbeda.

Jika digunakan sebagai penyubur rambut, maka Anda dapat menggunakan segenggam daun urang aring dan kemudian melumatkan daun tersebut.

Setelahnya, bisa ditambahkan dengan air sebanyak dua gelas, disaring, dan diembunkan atau dibiarkan selama satu malam.

Baru pada keesokan harinya sudah dapat digunakan di bagian kulit kepala dengan cara dipijat perlahan.

Lalu, apabila tanaman urang aring dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit kulit, maka Anda dapat memulainya dengan mengiris-iris daun urang aring dengan kasar.

Setelah diiris, barulah remas rajangan daun tersebut dan tempelkan di area kulit yang bermasalah atau mengalami iritasi.

Supaya hasil yang didapat bisa optimal, sebaiknya dilakukan secara rutin hingga kulit benar-benar kembali sehat.

Pemanfaatan lainnya dari tanaman urang aring dapat digunakan untuk pengobatan diare hingga batuk darah.

Untuk pengobatan diare, seluruh tanaman urang aring dicuci terlebih dulu, kemudian direbus hingga mendidih.

Air rebusan tersebutlah yang dikonsumsi untuk pengobatan. Tidak jauh beda dengan pemanfaatan untuk pengobatan diare, pemanfaatan urang aring untuk batuk darah juga melibatkan seluruh bagian tanaman urang aring.

Bedanya, dalam proses pemanfaatannya dilumatkan dulu, lalu diperas. Dari air perasan tersebut ditambah dengan air hangat dan siap untuk dikonsumsi.

Itulah seluruh penjelasan mengenai cara budidaya tanaman urang aring dari persiapan bibitnya hingga pada proses pemanenan.

Dari penjelasan di atas, tanaman urang aring yang punya banyak manfaat bagi pengobatan penyakit dan kesehatan rambut ini, ternyata cukup mudah dibudidayakan oleh siapapun.

Bahkan, jika Anda terkendala dalam hal lahan penanaman, Anda juga bisa menggunakan media tanam pot.

Terlebih perawatan dari tanaman urang aring juga cukup mudah dan tanaman ini bisa cepat dalam beradaptasi, sehingga tidak akan membuat pembudidaya kewalahan dalam perawatannya.

Demikianlah pembahasan kita dalam kesempatan kali ini tentang Cara Budidaya Tanaman Urang Aring Dijamin Hasil Melimpah. Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Urang-Aring

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *