Durian banyak memiliki penggemar karena rasanya yang legit dan aromanya yang wangi. Buah ini berasal dari Asia Tenggara dan sangat cocok jika dibudidayakan di kawasan tropis, termasuk Indonesia.

Selain durian montong yang sudah banyak dikenal masyarakat, ada pula berbagai varietas durian lainnya yang telah dikembangkan. Sebut saja durian bawor, durian sukun, durian petruk, durian sitokong dan durian simas.
Durian biasanya berbuah secara musiman atau tahunan. Tinggi pohon bisa mencapai 20 meter apabila tidak dilakukan pemangkasan.
Untuk bisa menanam durian, akan lebih baik apabila lahan yang tersedia cukup luas. Hal ini karena postur pohon durian yang cukup besar dan jarak antar tanamannya pun tidak boleh terlalu rapat.
Syarat Tumbuh Tanaman Durian
Untuk bisa mendapatkan tanaman durian dengan hasil yang optimal, kita perlu memperhatikan syarat tumbuh tanaman durian :
1. Cuaca
Secara umum tanaman durian cocok ditanam di area tropis dengan kelembaban yang tinggi. Tanaman durian membutuhkan curah hujan 1500 mm yang tersebar merata sepanjang tahunnya, serta paparan sinar matahari dengan intensitas 60-80%. Suhu optimal untuk budidaya tanaman durian adalah 20-30 derajat celsius.
2. Ketinggian Tempat
Tanaman durian sebaiknya ditanam di lokasi yang tidak terlalu tinggi. Maksimal ketinggian yang disarankan adalah 800 mdpl. Jika ditanam di tempat yang terlalu tinggi, hasil panen yang diperoleh biasanya menjadi kurang optimal.
3. Kondisi Tanah
Tanaman durian paling baik ditanam di tanah grumusol atau andosol. Tanah jenis ini memiliki ciri warna hitam keabuan, lapisan atas berbutir-butir dan bagian bawah tanah cenderung menggumpal. Tekstur tanah seperti ini memiliki tingkat kemampuan mengikat air yang baik sehingga cocok untuk budidaya durian.
Keasaman atau pH tanah yang paling mendukung budidaya durian berada pada kisaran 6-7 atau netral. Apabila tanah yang tersedia masih terlalu asam, bisa diatasi dengan cara penaburan kapur pertanian atau dolomite.
Selain itu, lahan budidaya tanaman durian sendiri harus memiliki sistem drainase yang baik agar menghindari genangan air.
Genangan air ini bisa menyebabkan rasa buah tidak manis dan akar busuk, selain akar tanaman durian sendiri cukup sensitif dengan kadar air.
Cara Budidaya Tanaman Durian
1. Tahap Persiapan Bibit Durian
Cara Budidaya Tanaman Durian yang pertama yang harus diperhatikan adalah bibit. Bibit tanaman durian bisa didapatkan dengan beberapa cara. Diantaranya adalah melakukan cara generatif (persemaian biji) atau cara vegetatif (pencangkokan, penyusuan atau okulasi).

Bibit yang didapat dari persemaian biji buah durian bisa memiliki perakaran yang kuat, walaupun waktu pertumbuhannya cenderung lebih lama dari bibit teknik vegetatif.
Sedangkan bibit yang didapat dari teknik vegetatif bisa menghasilkan buah lebih cepat. Kini anda juga bisa mendapatkan bibit durian dengan mudah di pasaran, karena telah banyak diperjualbelikan oleh petani di Indonesia.
Jika anda memilih untuk membeli bibit atau tanaman muda dari pasaran, pastikan bibit dalam keadaan sehat, kuat dan bebas penyakit. Bibit yang baik juga memiliki ciri daun yang cukup banyak dan cabang batang berjumlah dua atau lebih.
Namun jika anda memilih menyemaikan bibit dari biji, maka pilihlah biji yang sudah tua, berukuran besar dan tidak keriput.
Salah satu ciri biji yang baik adalah biji tidak terapung ketika dimasukkan ke dalam air. Setelah membuka buah dan mendapatkan bijinya, segera bersihkan biji dan angin-anginkan terlebih dahulu.
Media tanam untuk penyemaian terdiri dari campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1. Tanam biji di dalam media tanam dengan jarak antar biji sekitar 4-5 cm.
Tanam dalam posisi tertelungkup, dengan bagian calon akar menempel di tanah. Siram tanaman secara teratur untuk menjaga kelembaban media tanam.
Dalam waktu 2-3 minggu, biji akan mengeluarkan akar dan tunas. Saat ini benih bia dipindahkan ke persemaian pembesar atau polybag. Kemudian ketika berusia 7-9 bulan, tanaman bisa dipindahkan ke lahan yang lebih besar.
Ciri tanaman yang siap dipindahkan diantaranya memiliki tinggi 75-150 cm, batang kokoh, perakaran banyak, dan adanya daun yang telah menebal dan berwarna hijau tua.
2. Tahap Persiapan Lahan Durian
Tanaman durian membutuhkan lahan cukup luas, subur, gembur dan terairi dengan baik. Oleh karena itu, kita perlu membersikan lahan dari tanaman pengganggu dan bebatuan terlebih dahulu. Lalu gemburkan tanah dengan cangkul dan buat lubang dengan menggali tanah berukuran 1×2 meter sedalam 30 cm.
Tanah galian kemudian dicampur dengan pasir, sekam dan pupuk. Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik, seperti pupuk kandang atau pupuk kompos.
Di tahap ini kita juga bisa menyemprotkan pestisida untuk mencegah munculnya jamur pembusuk. Kemudian biarkan lahan dalam waktu satu minggu.
Timbun kembali lubang sehingga membentuk gundukan setinggi 20-30 cm. Apabila sistem drainase dirasa kurang baik, anda bisa membuat parit di sekitar kebun. Persiapan lahan ini sebaiknya dilakukan 2-4 minggu sebelum masa penanaman atau menjelang musim penghujan.
3. Tahap Penanaman Durian
Penanaman durian sebaiknya dilakukan di awal musim penghujan. Setiap tanamannya diberi jarak minimal 8×8 meter, atau idealnya 10×10 meter.
Sebelum memindahkan bibit, buka plastik polybag wadah media tanam bibit dengan hati-hati dan pastikan akar tanaman tidak rusak. Gunakan pisau atau gunting untuk membuka polybag guna meminimalisir guncangan yang bisa membuat tanaman stress.
Buat lubang sebesar polybag pada lahan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian pindah bibit ke dalam lubang dan tutup dengan tanah sebatas leher batang, tanpa menimbung batangnya juga.
Padatkan tanah di bagian atasnya dan lapisi dengan jerami kering, lalu lakukan penyiraman. Beri batang penopang atau ajir agar tanaman bisa tumbuh tegak ke atas.
Sebaiknya tanaman muda diberi naungan untuk melindunginya dari air hujan dan paparan sinar matahari langsung. Naungan juga harus bisa melindungi tanaman dari hembusan angin yang terlalu kuat, yang bisa mematahkan dahan muda tanaman. Naungan ini bisa dibongkar ketika tanaman berumur 3-5 bulan.
4. Tahap Perawatan Durian
Perawatan tanaman durian mencakup penyiraman, penyiangan tanaman liar, pemupukan, pemangkasan dan pengendalian hama penyakit.
- Penyiraman
Tanaman muda sebaiknya disiram 1-2 kali setiap hari, pada pagi atau sore hari. Jaga agar kondisi tanah tetap lembab. Ketika menginjak usia satu bulan, intensitas penyiraman bisa dikurangi menjadi tiga kali seminggu. Buat saluran drainase yang baik agar tidak ada genangan air di sekitar tanaman.
Terutama menjelang masa panen, penyiraman merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan. Hal ini dikarenakan tanaman yang kekurangan air bisa menyebabkan kerontokan buah.
- Penyiangan Tanaman Liar
Penyiangan dilakukan dalam radius satu meter dari batang tanaman. Lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak perakaran tanaman, terutama pada tanaman muda. Penyiangan ini dilakukan agar tanaman durian tidak berebut nutrisi tanah dengan tanaman liar.
- Pengendalian Hama & Penyakit
Hama yang bisa ditemukan di tanama durian diantaranya adalah ulat penggerek buah (gala-gala), ulat penggerek bunga dan kutu loncat durian yang menghisap cairan daun muda.
Sementara penyakit yang bisa timbul adalah busuk akar, busuk batang, mati bibit, penyakit blendok, hingga jamur upas yang bisa menyerang batang atau cabang.
Hama dan penyakit tanaman durian ini bisa diatasi dengan penggunaan pestisida yang disesuaikan. Untuk tanaman dewasa, pestisida bisa disuntikkan ke batang tanaman.
Lakukan penyemprotan insektisida minimal satu tahun sekali. Untuk menghindari jamur, bisa juga melakukan penyemprotan fungisida.
- Pemangkasan Tanaman
Pemangkasan dilakukan untuk menghilangkan cabang yang mati atau rusak. Pemangkasan juga berguna untuk merangsang munculnya cabang baru tanaman, yang biasanya akan muncul setelah 2-3 minggu.
Usahakan agar luka pemangkasan agak miring supaya air hujan tidak tertahan. Oleskan meni atau lilin paraffin pada bekas pemangkasan untuk mencegah terjadinya infeksi batang.
- Tahap Pemupukan Lanjutan
Pemupukan pada pohon durian diberikan melalui parit yang mengitari pohon supaya bisa diserap secara optimal oleh akar tanaman. Buat parit dengan kedalaman sekitar 20-30 cm dan masukkan pupuk ke dalam lubang parit tersebut.
Kemudian tutup kembali lubang dengan tanah galian dan ratakan dengan tanah di sekitarnya. Jarak parit dengan batang pohon disesuaikan dengan tajuk pohon, dan akan berubah seiring tumbuh besarnya pohon tersebut. Pada masa awal pemindahan bibit, pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang.
Setelah tiga bulan penanaman, beri pupuk NPK sebanyak 200 gram per pohonnya. Lakukan secara rutin dalam empat bulan sekali, sampai tanaman berusia tiga tahun.
Setelah tiga tahun, pemberikan pupuk NPK ditingkatkan sekitar 20-25%. Anda juga bisa menggunakan pupuk NPK cair yang disemprotkan bersamaan dengan saat penyiraman.
Sedangkan secara tahunan, berikan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 60-100 kg tiap pohonnya. Pemupukan ini sebaiknya dilakukan di musim kemarau. Menjelang musim berbunga, penggunaan pupuk kendang bisa ditingkatkan 120-200 kg per pohonnya.
5. Tahap Panen Durian
Buah durian biasanya dihasilkan 4-6 bulan setelah masa berbunga, di mana masa berbunga biasanya jatuh pada masa musim kemarau atau di bulan Juni – September. Bunga-bunga ini akan muncul dari bagian pangkal batang yang sudah cukup tua.

Bunga tanaman durian tumbuh secara berkelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari 3-10 kuntum bunga. Ukuran bunga cukup kecil dengan diameter sekitar 2 cm, disambung dengan tangkai yang cukup panjang.
Bunga ini mengeluarkan aroma harum yang akan menarik perhatian kelelawar atau lebah sehingga membantu proses penyerbukan. Dari sekelompok bunga durian ini nantinya hanya akan ada satu atau beberapa bunga yang bertahan menjadi buah.
Umumnya, masa panen tanaman durian bisa didapat setelah 4-8 tahun setelah masa penanaman, tergantung dari varietasnya.
Sedangkan tanaman yang dikembangkan dengan cara vegetatif bisa berbuah dalam waktu yang relatif lebih singkat, dengan masa berbunga sekitar 2-3 tahun setelah penanaman.
Usahakan panen sebelum musim penghujan, karena air yag terlalu banyak bisa mengurangi kualitas buah. Warna buah durian yang sudah matang bisa berbeda-beda tergantung varietasnya.
Namun biasanya mengeluarkan aroma kuat dan menimbulkan suara gema ketika dipukul. Berat durian yang siap panen bervariasi antara 1,5 kg hingga 5 kilogram.
Buah yang sudah matang akan jatuh dengan sendirinya. Namun jatuhnya buah ini bisa menyebabkan keretakan kulit buah, yang mengakibatkan perubahan rasa menjadi lebih masam atau lebih pahit.
Untuk mencegah buah langsung menghantam tanah, kita bisa mengikat buah terlebih dahulu ke batang terdekat dengan menggunakan tali raffia.
Sedangkan untuk buah durian pada cabang yang rendah bisa dipanen dengan cara memotong tangkai buah dengan jarak 1,5 cm dari dahan.
Lakukan pemotongan dengan hati-hati karena biasaya di cabang tersebut terdapat tunas yang akan berbunga pada musim berikutnya. Selain itu, gunakan sarung tangan untuk menghindari luka. Buah yang telah dipanen bisa langsung diperam.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan mengenai 5 Cara Budidaya Tanaman Durian Agar Hasil Melimpah, Semoga bisa bermanfaat.

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.