Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Philodendron – Tanaman philodendron mungkin jenis tumbuhan yang masih asing untuk Anda. Sekalipun demikian tanaman hias ini nyata adanya bahkan banyak ditanam oleh masyarakat.

Oleh karena itu pada artikel taksonomi berikut akan dijelaskan tentang klasifikasi dan morfologi tanaman philodendron.
Diharapkan dengan adanya uraian ini Anda bisa memahami dengan jelas bahkan mungkin juga bisa ikut membudidayakannya. Ini dia penjelasan lengkapnya:
Klasifikasi Tanaman Philodendron
Tanaman philodendron atau sering disebut Philo merupakan jenis tanaman hias yang sangat top. Tak hanya itu tanaman ini juga awet serta bisa ditanam di segala macam kondisi tanah.
Salah satu alasan tanaman philodendron disebut tanaman hias ialah memiliki daun dengan bentuk ornamental. Tak hanya itu tekstur warna serta ukurannya juga elegan dan cantik.
Tanaman philodendron adalah tumbuhan yang memiliki karakter epifit. Maksudnya tanaman ini akan lebih subur jika menopang pada tanaman yang lain.
Oleh sebab itu sebelum mulai bertanam philodendron pastikan ada penopang yang akan dijadikan rambatannya. Boleh menggunakan tanaman bisa juga dengan menggunakan benda-benda tertentu seperti bambu, papan dan lain sebagainya.
Tanaman philodendron memiliki klasifikasi khusus yang sebagian besar dirujuk pada susunan kedudukannya. Menurut klasifikasinya, philodendron memiliki kingdom plantae. Divisi-nya tetap yaitu spermatophyta tetapi sub divisi-nya unik yaitu angiospermae.
Tanaman philodendron memiliki kelas monocotyledoneae dengan ordo arales. Karena itu tanaman disebut tumbuhan hias dari keluarga araceae dengan genus philodendron.
Morfologi Tanaman Philodendron
Secara taksonomi tanaman philodendron tidak hanya memiliki klasifikasi tertentu tetapi juga bisa dijelaskan secara morfologis. Ini dia morfologi tanaman philodendron yang dimaksud:
1. Morfologi Akar
Tanaman philodendron merupakan tumbuhan hias yang memiliki tipe akar serabut. Tipe yang hampir sama dengan tanaman jenis hias yang lain.
Untuk warnanya biasanya akar berwarna kecokelatan dengan tekstur menggembung atau gemuk. Karena tekstur inilah akar tanaman akan bertahan asal tetap tertopang oleh tanaman yang lain.
Akar tanaman philodendron tidak hanya berfungsi sebagai penopang tetapi juga sebagai pencari nutrisi dan hara tanah. Maka dari itu sebagai tanaman hias karakter epifit, philo juga memiliki akar udara yang ikut merambat.
2. Morfologi Batang
Tanaman philodendron memiliki batang yang unik. Yaitu batangnya tetap memiliki ruas atau buku-buku tetapi teksturnya tidak berkayu.
Setiap tangkai daun serta mata tunas akan menempel pada ruas batangnya. Sekalipun demikian teksturnya tetap tegak karena memiliki panjang batang yang terbatas. Sedangkan klasifikasi berikutnya adalah batangnya merambat dengan panjang mencapai 3 meter.
3. Morfologi Daun
Daun tanaman philodendron memiliki bentuk yang berbeda-beda. Varietas yang ditemukan di Indonesia sebagian besar daunnya berbentuk oval, bulat dan hati. Sedangkan tanaman hasil stek atau silang biasanya daunnya berbentuk jari.
Klasifikasi warna daun philo tidak jauh berbeda yaitu varian warnanya juga sangat banyak. Yang populer adalah daun yang berwarna hijau muda dan hijau tua. Namun yang unik ada gradasi warna seperti merah, kuning, ungu, bahkan hitam.
Perpaduan warna daun inilah yang membuat tanaman philodendron layak disebut tanaman hias. Karena tampilan warna tersebut membuat tanaman terlihat cantik. Daun tanaman philodendron memiliki permukaan yang licin dan mengkilap. Namun ada beberapa varietas yang ketika diraba permukaan daunnya terasa kasar.
Keunikan daun tanaman philodendron selanjutnya ialah memiliki ukuran daun yang berbeda-beda. Di bagian yang menempel pada tangkai, daun terlihat lebih kecil bahkan seakan mati. Namun jika semakin ke arah pucuk ukuran daunnya semakin besar dan lebar.
Daun-daun ini menempel pada tangkai yang memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan lebar daun. Uniknya tangkai bunga memiliki warna yang berbeda dengan dominasi warna pada bunganya.
4. Morfologi Bunga
Untuk bunga tanaman philodendron hampir sama dengan bunga aglonema. Ini wajar karena keduanya merupakan tanaman hias yang se-spesies. Bahkan dalam beberapa klasifikasi dan morfologi keduanya memiliki banyak persamaan.
Bunga tanaman philodendron memiliki dua unsur pendiri yaitu tongkol dan seludang. Yang mana fungsinya sebagai penutup tongkol.
Untuk karakter bunganya termasuk bunga berumah satu. Yang mana serbuk sari berada di bagian atas tongkol sedangkan putik ada di bagian pangkalnya.
Untuk seludang bunga biasanya terbuka saat bunga betina sudah matang. Biasanya beberapa hari kemudian bunga jantan juga menyusul.
Untuk mengetahui seludang pada bunga philo silakan sentuh di dalam kelopak yang bertekstur kaku. Biasanya unsur ini berwarna putih, kuning dan kadang hijau.
Demikian penjelasan singkat tentang klasifikasi dan morfologi tanaman hias philodendron atau philo. Semoga bisa menjadi tambahan pengetahuan untuk Anda semua. Terutama yang tertarik pada ilmu tumbuhan atau taksonomi.

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.