11 Cara Budidaya Tanaman Apel di Dalam Pot

Diposting pada

Budidaya tumbuhan, baik itu sayuran maupun buah-buahan, pasti membutuhkan komitmen, kesabaran, dan keseriusan.

11 Cara Budidaya Tanaman Apel di Dalam Pot
11 Cara Budidaya Tanaman Apel di Dalam Pot

Tidak terkecuali untuk membudidayakan apel. Di samping itu, dalam membudiyakan tumbuhan, tentunya diperlukan ilmu, trik, dan tips terbaik.

Nah, agar pohon apel yang hendak ditanam bisa berbuah sesuai yang diharapkan, di sini akan dibahas bagaimana cara budidaya tanaman apel secara lengkap berdasarkan masukan dari sejumlah ahli.

Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Apel

Cara Budidaya Tanaman Apel

Cara budidaya tanaman apel tidak mesti selalu dilakukan di area yang luasnya berhektar-hektar. Bahkan di area kecil pun, apel bisa tumbuh. Sekarang, terlebih dahulu kita bahas step by step bertani apel mulai dari pembibitan hingga panen.

1. Pilih dua jenis bibit apel yang berbeda

Tidak seperti sejumlah tumbuhan lainnya, apel itu mesti ditanam berpasang-pasangan. Bagaimana maksudnya? Begini, apel merupakan jenis tumbuhan yang tidak bisa melakukan polinasi oleh dirinya sendiri. Polinasi atau penyerbukan adalah proses perkembangbiakan pada tanaman, dalam hal ini apel, yang dilakukan secara generatif.

Bagi yang belum tahu, polinasi atau penyerbukan ini pasti (harus) terjadi pada tumbuhan berbiji. Bisa dibilang, ini adalah proses reproduksinya tanaman berbiji. Termasuk tanaman apel.

Nah, dengan ditanamnya bibit apel secara berpasangan, maka kedua jenis bibit ini bisa menjadi pasangan untuk saling ‘menyerbuki’. Penyerbukan sendiri sebetulnya bisa dilakukan secara biotik atau abiotik. Tentang penyerbukan, harus dibahas dalam artikel utuh karena bahasannya cukup luas dan dalam.

Di sini, cukup dipahami saja bahwa kalau apel tidak melakukan proses polinasi atau penyerbukan, maka bibit apel ini tidak akan pernah bisa jadi pohon, tidak akan tumbuh. Guna memudahkan penyerbukannya, lakukanlah dengan menanam dua jenis bibit apel berbeda, tanam secara berpasangan, letaknya berdekatanan, tapi sesuai dengan jarak tanam.

Jadi, tahap pertama dalam menanam pohon apel, pilihlah terlebih dahulu dua jenis bibit apel yang berbeda. Bibit apel sendiri bisa dari biji buah apel yang sudah dimakan, atau beli di toko bibit tanaman. Ini tak sulit didapat.

Jika Anda hendak menanam apel dari biji buah apel yang sudah dimakan, maka Anda harus menjemur terlebih dahulu biji tersebut. Jemur bijinya sampai kering, tak boleh ada kelembaban di permukaan bijinya.

2. ‘Sebelum’ Penyemaian

Penyemaian pada tanaman apel ini sedikit berbeda dari penyemaian tanaman pada umumnya. Mari kita runut proses penyemaian ke dalam tiga tahap sebagaimana berikut:

  • Letakan benih pada kain tipis/ tisu/ celemek yang basah. Pastikan semua benihnya tertutup atau terlapisi oleh kain tipis tersebut. Setelah itu, simpan kain tipis basah ini di dalam box yang bisa ditutup rapat, katakanlah di dalam Tupperware.
  • Masukan Tupperware itu ke dalam lemari pendingin atau kulkas. Kita harus tahu bahwa benih apel membutuhkan waktu paparan temperatur yang dingin atau disebut dengan fase “after-ripening”. Memasukannya ke dalam kulkas juga mensimulasikan musim dingin. Selama fase ini, bibit dalam Tupperware akan mulai ‘pecah’ dan sedikit demi sedikit menumbuhkan akar. Idealnya proses ini berlangsung selama 70 hingga 80 hari. Suhu dinginnya sendiri mesti dijaga di kisaran 40 hingga 50 derajat Fahrenheit atau sama dengan 4.4 sampai 10 derajat celcius. Optimalnya 4.4 hingga 5 derajat celcius saja.
  • Jangan lupa, selama menyimpannya di dalam lemari pendingi, selalu cek kain yang menyelimuti bibit itu. Pastikan kainnya untuk selalu basah. Cek setiap hari!

3. Tanam di Pot

Fase didinginkan di dalam lemari es sebetulnya sudah dibilang masuk ke dalam masa proses penyemaian. Tapi, sekaranglah waktunya proses penyemaian itu disempurnakan, dimantapkan sebelum dipindah ke lahan untuk ditumbuhkan.

Sekarang, siapkan pot yang sudah diisi dengan tanah. Bibitnya perlu ditanam di tanah dan mendapatkan cahaya sinar matahari. Perlu dicatat, bibit apel ini akan tumbuh dengan maksimal dengan pH level yang netral. Jangan tambahkan pupuk apapun ke dalam potnya ya.

Hal itu belum diperlukan sekarang. Tapi, jika Anda merasa perlu, agar mempercepat tumbuhnya, maka usahakan gunakan kompos saja.

Buat lubang dengan jari untuk memasukan bibitnya. Setelah bibitnya dimasukan, tutupi lagi dengan tanah. Setelah ini, langsung disiram air ya. Tanah di pot ini harus tetap lembab.

4. Simpan pot di suhu ruangan

Selain menempatkan pot di suhu ruangan, sebagaimana sudah disinggung di atas, pastikan juga bahwa potnya mendapat cahaya sinar matahari, tapi usahakan paparan sinarnya tidak langsung.

5. Perhatikan, bibitnya mulai tumbuh!

Beberapa minggu setelah ditanam di pot, maka pohon apel mungil sudah sedikit keluar dari tanah. Mulai tumbuh daun-daun kecil juga.

Dari sini, bibit apel ini akan mulai tumbuh meninggi dan menguat. Tapi, jangan langsung dipindahkan ke tanah di luar, di kebun, atau di manapun Anda akan menumbuhkan pohon apel ini. Pastikan dulu bahwa pohon apel bayi ini, batang dan daun-daunnya sudah agak kuat,

6. Transplant ke tanah

 Transplantasi ini adalah proses pemindahan dari media tanam untuk penyemaian ke tanah di luar agar mulai tumbuh membesar.

Selain dari kuatnya batang dan daun-daun, pemindahan ini juga bisa anda putuskan setelah tampak bahwa pot sudah tak muat lagi untuk pohon apelnya tumbuh. Ketika memindahkan pohon apelnya, jangan sampai Anda memotong akarnya ya.

Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. Dalam memilih area tanam untuk pembudidayaan pohon tanaman apel ini, usahakan agar areanya bisa terpapar oleh matahari secara langsung. Pohon apel itu membutuhkan paparan cahaya secara langsung.

Ini artinya, pohon-pohon apel idealnya harus terpapar sinar matahari seminimal-minimalnya enam jam per hari. Lebih dari itu, lebih bagus.

Selain itu, dari segi tanah, pohon apel tidak suka atau tidak adaptif pada tanah yang terlalu basah, istilahnya tanah yang ‘soggy feet’. Ini berarti pohon apel mesti ditanam di tanah yang tetap lembab, tapi tidak terlalu basah, tanahnya ada di pH level yang netral.

Yang juga harus diperhatikan dalam membudidayakan pohon apel adalah ruang atau jarak antar pohon. Pohon apel bisa memiliki tinggi sampai dengan 9 meter.

Jadi, pastikan jarak antar pohon ‘bayi’ apel yang baru di tanam itu, harus diperhitungkan bagaimana jika pohonnya sudah tinggi dan besar. Umumnya, jarak antar pohon itu ada di angka 7 hingga 8 meter.

7. Pengairan pohon

Siram pohon apelnya. Selama pohonnya masih pendek dan kecil, maka pohon tersebut mesti disiram atau diairi setiap 10 hingga 12 hari.

Lantas, semakin besar dan tinggi pohonnya, maka frekuensi penyiramannya harus dikurangi. Tapi, di musim kemarau, upayakan pohonnya disiram sekali setiap per satu hingga dua minggu. Semakin besar dan tinggi lagi pohon apelnya, maka biarkan alam yang ‘melakukan’ pengairannya.

8. Menangkal hama

Biasanya, musuh pohon apel kecil adalah rusa. Kalau Anda membudidayakan apel di area yang tak ada rusanya, maka bersyukurlah.

Tapi, potensi perusak tak otomatis hilang. Beberap binatang lain  seperti kelinci atau bahkan tikus bisa jadi gangguan buat pohon apel Anda. Belum lagi serangga.

Penyemprotan pestisida biasanya jadi pilihan banyak petani untuk menghindarkan pohon apelnya dari serangga. Gunakan saja pestisida nabati, jangan pestisida kimia.

Nah, kalau binatang seperti rusa dan kelinci yang jadi gangguan, maka pagari pohon apelmu. Jangan sampai binatang-binatang ini bisa masuk dan memakan bagian-bagian pohon apel Anda.

Baca Juga : Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Apel

9. Pemupukan

Beri pupuk pohon apelnya ketika dia sudah lebih tua. Gunakan pupuk yang mengandung nitrogen dan oxide (NPK) 10 – 10 – 10. Sebelum memberi pupuk, tes dulu keadaan tanahnya.

Ini bertujuan untuk menentukan seberapa besar pupuk yang mesti diberikan. Terlalu banyak nitrogen (yang terkandung di dalam pupuk) akan membuat pertumbuhan vegetative yang berlebihan dan berimbas pada lebih sedikit buah yang dihasilkan.

10. Perhatikan batang

Ketika pohon sudah beranjang tinggi dan besar, coba perhatikan cabang batang yang tumbuh. Hal ini memang agak jarang atau bahkan aneh, tapi tak sedikit petani yang melakukan ini.

Upayakan agar cabang batang memiliki sudut 35 derajat atau lebih dari batang utama. Sudut ukurnya adlaah batang utama dengan cabang batang bagian bawah ya. Intinya, cabang batang arahnya harus naik ke atas, jangan lurus datar seperti tanah, tapi mesti ke atas.

11. Potong beberapa bagian pohon

Ya, potonglah beberapa bagian pohon, seperti cabang batang yang tumbuh ke samping. Tapi, jangan asal potong. Perhatikan hal berikut!

Sekalinya pohon apel sudah berbuah, Anda harus mulai memangkas beberapa bagian pohon secara rutin per tahunnya. Potonglah cabang batang yang mati, berpenyakit, atau yang batang yang ada bagiannya yang patah dengan sendirinya.

Begitu juga dengan dahan-dahan yang saling melintang. Potong juga ranting-ranting yang rapuh, biasanya tumbuh di bagian bawah cabang batang.

Pemotongan atau pemangkasan bagian pohon ini juga bertujuan untuk meminimalisir tempat bagi hama dan penyakit. Sebab, penyakit dalam pohon itu bisa menyebar atau ditransmisikan. Selain itu, pemangkasan ini juga bermanfaat untuk efisiensi nutrisi yang diterima oleh pohonnya.

Intinya, pemangkasan atau pemotongan bagian pohon ini adalah esensial bagi pertumbuhan pohon apel. Jika dirangkum, tujuan dari proses ini adalah untuk mencapai keseimbangan yang sehat dari pertumbuhan hingga pohonnya memiliki cukup energi untuk memproduksi apel manis yang sehat, sebagaimana yang diharapkan semua petani tentunya.

12. Panen Buah Apel

Ukuran panen dari pohon apel adalah bukan pohonnya, tapi buahnya itu sendiri. Jadi, ketika pohon apel yang ditanam sudah berbuah, tunggulah hingga buah apelnya tampak masak. Setelah itu, baru dipanen. Dan tentunya ini jadi bagian yang paling menyenangkan dari bertani buah apel.

Panen Buah Apel
Panen Buah Apel

Nah, itulah uraian rinci cara budidaya tanaman apel mulai dari pemilihan bibit hingga panen. Dengan pembahasan di atas, semoga kebun atau tanaman apel yang hendak Anda budidayakan bisa berbuah subur dan berumur panjang. Sebagai bonus, berikut adalah beberapa tips yang bisa menambah wawasan Anda dalam bertani buah apel.

Varietas apel yang dipilih harus diputuskan berdasarkan karakteristik buah, waktu perkembangan, dan kesesuaian serbuk sari. Berkonsultasilah dengan petani lokal atau ahli untuk memberi masukan pohon apa yang berpotensial tumbuh di area tersebut.

Mayoritas varietas apel tidak melakukan ppolinasi atau penyerbukan sendiri, sebagaimana sudah dijelaskan di atas. Oleh karenanya, tanamlah minimal dua jenis bibit apel berbeda bersebelahan atau berdekatan.

Begitulah. Semoga tambahan ulasannya bisa menambah pengetahuan, dan semoga keseluruhan artikel ini membantu anda dalam memahami cara budidaya tanaman apel.

Baca Juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Apel