Tahukah Anda tentang Cara Meningkatkan Produksi Getah Karet? Karet atau dalam bahasa latinnya Havea Braziliensis Muell.Arg. merupakan tanaman yang popular di Indonesia bersamaan dengan tanaman kelapa sawit.
Maka dari itu, jumlah petani karet diperkirakan mengimbangi jumlah petani kelapa sawit. (Baca : Cara Perawatan Tanaman Kelapa Sawit)
Karet juga menjadi komoditas ekspor bagi Negara kita karena hasil dari getah yang diambil dari batangnya menjadi sumber devisa terbesar dari produk non migas di Indonesia.
Di dunia, Indonesia masuk ke tiga besar sebagai Negara penghasil karet terbesar setelah Malaysia dan Thailand.
Pohon karet bermula dari Amerika Latin yaitu Brazil yang kemudian masuk ke Indonesia pada tahun 1864 dengan tujuan sebagai tanaman koleksi di Kebun Raya Bogor.
Pohon karet sendiri merupakan tanaman perkebunan dengan nilai ekonomis yang tinggi. Karakteristiknya memiliki batang berkayu tinggi dengan ukuran batang yang cukup besar.
Tinggi untuk pohon dewasa bisa mencapai 15-20 meter dengan pertumbuhan lurus ke atas memiliki percabangan yang tinggi namun beberapa diantaranya bertumbuh cenderung miring.
Sebagai jenis tanaman tropis yang tumbuh dengan baik di dataran rendah yaitu ketinggian antara 0-200 meter diatas permukaan laut.
Curah hujan yang cocok bagi tanaman ini harus kurang dari 2000 mm. Untuk hasil yang optimal diperlukan antara 2000 – 4000 mm/tahun, yakni pada ketinggian sampai 200 m di atas permukaan laut.
Untuk pertumbuhan karet yang baik memerlukan suhu antara 25 – 35 0C, dengan suhu optimal rata-rata 28 0C. Jadi pada dasarnya tanaman ini sangat cocok untuk ditanam di seluruh wilayah Indonesia.
Beberapa tahun kebelakang, karet diketahui mengalami penurunan harga jual. Hal inilah yang membuat para petani mencari cara untuk meningkatkan produksi getah karet dengan tujuan mendapatkan penghasilan yang minimal menyamai penghasilan sebelum penurunan harga.
Cara Meningkatkan Produksi Getah Karet
Berikut ini akan kita bahas mengenai cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan produksi getah karet.
1. Memberantas Gulma atau Penyiangan
Apabila gulma atau tanaman liar yang tumbuh subur di sekitar pohon karet banyak, maka tanaman cenderung kekurangan nutrisi tetapi bila gulma juga tidak ada sama sekali maka unsur hara dipermukaan akan tergerus dan di bawa oleh aliran air permukaan, salah satunya adalah air hujan.
Sistem tanam tumpang sari justru lebih menguntungkan bagi petani sebab selain mencegah keberadaan gulma juga dapat menjadi salah satu nilai tambah secara ekonomi. Sekalipun demikian harap diperhatikan asupan pupuk yang diberikan agar mencukupi bagi semua jenis tanaman yang ada.
2. Memanfaatkan Bawang Merah
Mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pernah melakukan penelitian dengan menggunakan bawang merah sebagai stimulator dalam meningkatkan produksi getah tanaman karet.
Mengapa bawang bisa menjadi stimulator?
Alasannya adalah bawang merah mengandung hormon auksin yang diketahui dapat menghasilkan getah, nah pohon karet membutuhkan auksin dari bawang merah tersebut.
Pada tanaman karet yang sudah sering disadap, kandungan auksinnya akan semakin berkurang. Maka dari itu digunakanlah bawang merah sebagai asupan auksin untuk tanaman karet.
Untuk cara penggunaannya, pertama buatlah sadapan baru pada pohon karet melingkari kulit terbawah diameter 5-10 cm dengan lebar 1-2 cm.
Kedua, persiapkan bahan ekstrak yaitu campuran ramuan organic tanaman atau probiotik tanaman sebanyak 1 liter dengan jus bawang 1 kg dan air 2 liter.
Yang terakhir, oleskan ekstrak ke kulit bekas sadapan tadi menggunakan kuas cat. Lakukan langkah ketiga ini 2 minggu sekali pada sore hari.
Baca Juga : Klasifikasi Tanaman Bawang Merah
3. Menggunakan Pupuk Alami dari Kotoran Ternak
Anda juga bisa menggunakan pupuk alami yang berasal dari kotoran ternak. Pupuk jenis ini tidak perlu terlalu sering diberian. Cukup digunakan seminggu sekali atau dua minggu sekali.
Untuk proses pembuatannya, Anda harus menyiapkan wadah yang cukup besar kemudian masukkain air kedalamnya sebanyak 1 liter.
Tambahkan garam dapur sebanyak satu sendok makan lalu masukan kotoran ternak baik feses maupun urine sebanyak 3 bagian sehingga perbandingannya 3 bagian kotoran dan 7 bagian air.
Terakhir siramkan pada tanah sekeliling pokok batangnya dengan menghindari bagian batangnya.
4. Menggunakan Pupuk dari Garam Isotonik
Pupuk alami dari garam isotonik bisa menjadi alternatif pengganti pupuk yang lain. Lautan menjadi sumber mineral utama di bumi ini.
Bahan yang diekstrak dari lautan ini adalah pupuk terbaik yang bermanfaat bagi jenis tanaman dalam jumlah yang cukup.
Cara pembuatannya cukup mudah yaitu dengan melarutkan kurang lebih 10 gram dalam satu liter air.
Kadar NaCl sejenis ini bersifat isotonic sehingga sangat baik untuk tumbuh kembang makhluk hidup termasuk tumbuhan. Pupuk garam isotonic ini dapat Anda berikan setiap hari pada tanaman karet.
5. Menyadap Karet Sebelum Matahari Terbit
Selain menggunakan pupuk, teknik dalam penyadapan karet pun harus benar. Salah satunya adalah Anda harus memperhatikan waktu penyadapan.
Pohon karet baik disadap ketika matahari belum terbit. Mengapa? Karena jika klorofil tanaman sudah aktif maka lateks dalam batang biasanya akan ditarik menuju daun.
6. Menggunakan Perangsang Getah
Dipasaran saat ini banyak sekali dijual perangsang getah karet dengan berbagai macam merek dagang. Namun kali ini saya akan membagikan mengenai cara pembuatan perangsang getah secara mandiri.
Berikut ini adalah cara termudah yang bisa dicoba dirumah :
Peralatan :
- Mixer
- Ember
- Masker
- Drum
- gayung
- Kayu pengaduk
- Timbangan
- Sarung tangan karet
- Kaca mata
Bahan yang digunakan :
- 2,5 kg DAP (Diamonium Phospate)
- 88 liter air
- 30 gr blue dye
- 2 kg rhodopol
- 6,5 kg etephon
- 3 liter propanol
Tahapan membuat perangsang :
- Langkah pertama silahkan masukan 88 liter air kedalam drum.
- Kemudian campurkan 6,5 kg Etphon dengan 30 gr Blue Dye kedalam drum yang telah terisi oleh air.
- Selanjutnya aduk 2 Kg Rhodaphol dengan 3 liter propanol lalu tuang kedalam ember. Pastikan anda mengaduk secara perlahan hingga kedua bahan tersebut tercampur secara merata.
- Lalu campurkan larutan yang berada di dalam ember ke dalam drum yang telah berisi dengan campuran ethepon dan blu dye. Aduk secara perlahan selama 2 menit atau hingga rata menjadi satu.
- Langkah terakhir adalah aduk selama kurang lebih 2 menit 2,5 kg DAP.
- Perangsang siap untuk digunakan.
Demikianlah pembahasan kita dalam kesempatan ini, semoga artikel Cara Meningkatkan Produksi Getah Karet bermanfaat.
Baca Juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Karet
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.