Siapa yang tidak kenal yang namanya petai. Buah satu ini memang sudah sangat familiar di kalangan masyarakat, apalagi mengingat manfaat yang dimilikinya cukup banyak, dan bisa di konsumsi ketika masih mentah maupun sudah di olah.
Harga buah petai ini bisa di bilang lumayan mahal dengan rasa khasnya apalagi bisa dikatakan tanaman langka.
Oleh sebab itu sebagian petani memilih menanami kebun mereka dengan tanaman petai. Tetapi, ketika penanaman berlangsung bisa jadi tanaman petai ini terserang oleh penyakit dan hama, sehingga mengakibatkan hasil panen tidak maksimal dan kerugian bisa saja terjadi.
Walaupun tanaman petai salah satu tumbuhan yang jarang terserang oleh hama dan penyakit. Tapi ada beberapa hama yang menyerang tanaman petai ini, bahkan ada yang menyebabkan tanaman petai mati.
Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Tanaman Petai
1. Xystrocera festiva Thoms
Salah satu hama yang dapat menyebabkan tanaman petai mati adalah hama penggerak batang (stamboorder) yang bernama Xystrocera festiva Thoms, mereka biasa menyerang tanaman petai yang tumbuh di dataran rendah.
Mereka menyerang batang tanaman petai bagian pokoknya dengan cara menggereknya. Hama tersebut semakin lama akan semakin masuk ke dalam batang hingga bagian xylem.
Jika sudah masuk ke xylen dan rusak serta hama mengeluarkan kotorannya maka akan menghambat kegiatan yang ada di tanaman petai, Air, garam mineral dan zat lainnya akan tidak bisa masuk dari akar menuju daun tanaman.
Parahnya jika hama ini mengeluarkan kotoran yang bersifat racun maka tanaman petai akan mengalami kematian.
2. Ulat
Hama selanjutnya yang menyerang tanamn petai adalah ulat dan larva ngegat jenis nacoleia octasema yang akan meneyrang tanaman petai ketika umur masih muda.
Mereka akan berkembang biak ketika musim hujan tiba, si kupu – lupu dan ngenagat akan meletakkan telur mereka pada kulit buah petai yang masih muda.
Telur – telur tersebut akan menetas ketika berumur 4 -5 hari sehingga menjadi ulat dan menggerek kulit – kulit buah bahkan hingag memasuki biji buah petai.
Ketika buah petaitua yang terserang maka akan rusak biji – bijinya, sehingga ketika di jual di pasar harganya sangat murah.
Anda bisa menggunakan insektesida jika tanaman petai anda sudah terserang oleh kedua hama di atas, karena sangat sulit untuk diselamatkan tanaman petai ini ketika hama sudah menyerang.
Misalnya anda bisa menggunakan Basudin 60 EC, Agrothion 50 EC, dan Nogos 50 EC sesuai dengan takaran yang ada pada petunjuk untuk mencegah serangan penggerak batang yang di semprotkan secara teratur pada batang petai guna pencegahan.
Tetapi anda bsia menggunakan Dursban 20 EC, Elsan 60 dan Thiodan 350 EC sesuai takaran yang di semprotkan pada buah petai sejak buah petai terbentuk guna mencegah terjadinya serangan hama.
Jika anda melakukan budidaya secara benar, maka kemungkinan tanaman petai terserang oleh hama dan penyakit itu sangat kecil.
Dimulai dari pemilihan ibit yang tidak mengandung penyakit alias bibit yang bagus tahan penyakit hingga pemeliharaanya.
Anda harus memperhatikan lahan tanah yang digunakan harus benar – benar steril bersih dari tanaman pengganggu dan bibit yang ditanam benar benar tumbuh denagn baik atau sehat.
Pastikan proses pemupukan, pengairan, penyiangan dan proses perawatan secara baik dan benar dan dilakukan secara periodik. Jangan lupa untuk tetap menjaga lingkungan sekitar tanaman petai ini tumbuh.
Gunakan juga insektisida dan pestisida secara teratur dengan menyemprotkannya pada tanaman petai guna menghindari terjadi serangan hama dan penyakit pada petai, lakukanlah secara periodik tetapi jangan berlebihan tapi sesuai dengan aturan penggunaan.
Demikianlah penjelasan mengenai Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Petai. Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Petai
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.