Temu hitam adalah tanaman yang terkenal di Indonesia selain temu putih. Dari segi khasiat juga besar bahkan dianggap sebagai obat herbal yang bagus. Maka dari itu perlu kiranya Tanaman temu hitam diangkat dari segi klasifikasi dan morfologi tanaman.
Karena itu pada artikel berikut ini akan dijelaskan tentang klasifikasi dan morfologi tanaman temu hitam. Harapan dari adanya uraian ini ialah para pembaca bisa lebih mengetahui tentang bagaimana ciri-ciri dari tanaman ini. Berikut penjelasannya:
Klasifikasi Tanaman Temu Hitam
Temu Hitam adalah tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Bahkan hampir di setiap daerah ada tanaman ini. Oleh karena itu, namanya pun berbeda-beda. Misal, nama Temu Hitam di Jawa disebut Temu Ireng sedangkan orang Sunda menyebutnya Koneng Hideung.
Umumnya tanaman Temu Hitam tumbuh di hutan-hutan jati. Kontur tanah yang lembap menjadi kesukaannya tanpa melihat apakah ada di dataran rendah ataupun di dataran tinggi.
Sejatinya tanaman Temu Hitam bukan asli Indonesia. Melainkan ditemukan pertama kali di Asia lain seperti di Myanmar dan Kamboja. Sedangkan pertumbuhan pertama kali untuk Indonesia muncul di Pulau Jawa.
Tanaman Temu Hitam lebih sering tumbuh di daerah dataran tinggi. Bahkan ada tanaman yang tumbuh subur di atas ketinggian mencapai 750 meter di atas permukaan laut. Sekalipun demikian, tanaman tumbuh di dataran rendah jumlahnya juga cukup banyak.
Klasifikasi Ilmiah Temu Hitam
Karena Temu Hitam bukan tanaman langka maka penjelasan secara ilmiah juga sudah ada. Itu artinya sudah ada para ahli yang meneliti tanaman ini secara komprehersif.
Secara ilmiah tanaman temu hitam tergolong pada kingdom plantae dengan spesies Curcuma aeruginosa Roxb. Sedangkan untuk genus-nya masuk ke dalam kategori curcuma. Berikut ini klasifikasi tanaman temu hitam yang lebih lengkap:
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Liliopsida
- Ordo : Zingiberales
- Famili : Zingiberaceae
- Genus : Curcuma
- Spesies : Curcuma aeruginosa Roxb.
Morfologi Tanaman Temu Hitam
Setelah mengetahui uraian tentang klasifikasi tanaman Temu Hitam maka berikut ini akan dijelaskan tentang morfologinya.
Sebuah kajian taksonomi tanaman yang terkait dengan ciri-ciri tanaman Temu Hitam yang lebih khusus. Ini penjelasan lengkapnya:
1. Morfologi Akar
Akar tanaman Temu Hitam berjenis rimpang dengan kepanjangan tertentu. Ukurannya ada yang mencapai panjang 17 cm yang menjurus ke dalam tanah dengan kedalaman mencapai 11-60 cm.
Jumlah akar rimpang Temu Hitam antara yang muda dengan yang usia tanaman sudah tua berbeda. Untuk akar yang masih muda rimpangnya sekitar 5 buah sedangkan untuk akar yang sudah tua rimpangnya mencapai sembilan buah.
Untuk warna rimpang adalah warna gelap dengan sifat aromatik. Maksudnya akar tanaman Temu Hitam memiliki aroma khusus yang khas dengan tekstur bau yang cukup tajam. Ini pula yang menjadi alasan tanaman Temu Hitam disebut tanaman jenis rimpang yang unik.
2. Morfologi Batang
Batang tanaman Temu Hitam berjenis batang semu dengan warna hijau dan sebagian berwarna cokelat tua. Untuk pelepah batang saling menyatu dengan pelepah lain sehingga terbentuk batang yang menjulang ke atas.
Untuk ketinggian batang tanaman Temu Hitam maksimal mencapai 2 meter. Cirinya berimbun karena banyaknya rumpun yang muncul.
Di setiap rumpun terdapat anakan dengan jumlah tertentu. Di antaranya ada yang berjumlah lima dan ada dua belas anakan.
3. Morfologi Daun
Daun tanaman Temu Hitam berbentuk bulat oval dengan jenis daun tunggal. Pertulangannya menyirip dengan tekstur tidak beraturan. Umumnya daun tanaman ini berwarna hijau dengan ukuran helai yang berbeda-beda.
Permukaan daun tanaman Temu Hitam membujur dan terlihat ada garis-garis berwarna cokelat. Ini berlaku untuk semua tanaman baik yang daunnya hanya 2 helai maupun yang mencapai 12 helai daun.
Diameter daun tanaman Temu Hitam tidak terlalu besar. Untuk kisaran panjang hanya 31-80 cm sedangkan untuk lebarnya adalah 10-18 cm saja.
Ciri-ciri ini juga disesuaikan dengan spesies yang muncul maupun jenis tanah yang menjadi tempat tanaman untuk tumbuh.
4. Morfologi Bunga
Morfologi tanaman Temu Hitam yang tidak banyak diketahui orang adalah tentang bunganya. Bahkan tidak sedikit orang yang tidak mengetahui kalau tanaman herbal ini memiliki bunga dengan jenis tertentu.
Umumnya setiap tanaman Temu Hitam memiliki bunga jenis majemuk. Bunga ini akan muncul setiap 5 bulan sekali dihitung dari masa tanam pertama. Namun teksturnya lemah makanya agak sulit untuk menemukan bunga dari tanaman ini.
Bunga tanaman Temu Hitam berwarna ungu muda kadang ungu tua. Letaknya menempel pada tangkai yang berwarna kontras yaitu hijau. Untuk ukuran tangkainya sendiri cukup panjang yaitu mencapai 35 cm.
Itulah penjelasan singkat tentang morfologi Tanaman Temu Hitam yang perlu diketahui oleh pembaca. Semoga artikel ini bisa menjadi tambahan informasi yang bagus terkait dengan ciri-ciri tanaman yang mungkin awalnya masih belum diketahui.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.