Pengertian Keragaman Somaklonal
Pengertian keragaman somaklonal adalah keragaman secara genetic dari hasil persilangan kultur sel, baik itu sel daun, batang maupun sel gamet.
Keragaman somaklonal merupakan hasil dari mutasi genetic yang dipicu kondisi in-vitro.
Keragaman somaklonal adaah berubahnya gen yang tidak disebabkan karena segregesi atau penggabungan gen, sebagaimana yang terjadi pada persilangan.
Keragaman somaklonal dibedakan menjadi dua macam, keragaman yang bersifat diwariskan dan keragaman yang bersifat tidak diwariskan.
Keragaman yang bersifat diwariskan secara genetic bisa dikendalikan, namun keragaman yang bersifat tidak diwariskan hanya secara epigenetic bisa dikendalikan.
Keragaman simaklonal yang secara genetic dapat dikendalikan mempunyai sifat lebih stabil, sedangkan keragaman yang dikendalikan secara epigenetic akan menghilang.
Keragaman somaklonal yang terjadi dalam kultur jaringan dihasilkan oleh zat yang mengatur pertumbuhan, juga bergantung pada tipe kultur yang dipakai.
Zat pengatur pertumbuhan seperti hormone auksin biasanya mengakibatkan keragaman somaklonal. Keragaman somaklonal dapat merubah sifat tanaman, walupun begitu tetap seperti induknya.
Kondisi ini juga dapat mengubah bentuk susunan struktur DNA namun akan tetap mempertahankan tampilan dari indukan. Tanaman yang dihasilkan dari keragaman somaklonal akan membentuk klon baru.
Perbaikan tumbuhan dengan cara melakukan keragaman somaklonal sudak banyak dilakukan. Kondisi ini untuk menganalisis terhadap biotik atau abiotic.
Cara ini dipandang berguna terutama jika bisa menambah keragaman genetic. Juga bisa mengubah sifat dari kultivar sehingga menjadi lebih baik lagi.
Keragaman simaklonal bisa dikatakan sudah berhasil memperbaiki sifat tanaman. Namun di sisi lain keragaman somaklonal juga menyimpan catatan buruk.
Keunggulan Keragaman Somaklonal
Walaupun hasil dari keragaman somaklonal tidak bisa diperkirakan, keragaman simaklonar dinilai masih punya kelebihan dibanding teknik lain.
- Secara ekonomi, penggunaan keragaman somaklonal lebih murah dibanding hibridisasi atau transformasi gen.
- Kergaman somaklonal menggunakan beragam spesies tanaman daripada transformasi genetic.
- Keragaman somaklonal tidak memerlukan identifikasi sifat genetic, sedangkan pada teknik lain diperlukan identifikasi sifat untuk mengisolasi gen.
- Banyak varian yang telah banyak dibentuk dari keragaman somaklonal, frekuensi dan distribusi kombinasi genetic bisa diubah.
Keragaman simaklonal merupakan keragaman tanaman yang dihasilkan dari cara budi daya. Keragaman somaklonal merupakan keragaman genetic dan biasanya terbentuk melalui kultur jaringan.
Keragaman yang terbentuk pada kultur jaringan diakibatkan hasil mutasi genetic.
Keuntungan dari keragaman somaklonal adalah meningkatnya adaptasi varietas genetic, membuat tanaman yang serba guna tanpa proses hibrida.
Keragaman akan berguna jika keragaman somaklonal bisa ditingkatkan ketika kultur in-vitro.
Beberapa sifat baik dari tanaman bisa dimasukkan melalui DNA seperti kebal terhadap penyakit, herbisida dan lebih resistant terhadap perubahan lingkungan.
Berbeda dengan yang terjadi pada persilangan, dimana keragaman terjadi akibat segregesi atau pecampuran gen.
Pada keragaman somaklonal, keragaman terjadi karena kromosom yang bertambah, perubahan gen dan strukturkromosom.
Keragaman somaklonal di tanaman ada yang bisa diwarikan dan tidak diwariskan. Keragaman genetic dalam kultur bisa dicapai dengan cara berdifensiasi.
Dan agar mendapatkan gen yang stabil pada kultur jaringan bisa diperoleh dengan cara menginduksi fase perkembangan.
Juga, keragaman somaklonal yang terjadi pada jaringan diakibatkan oleh penggunaan zat tumbuh, yakni hormone auksin. S
elain itu, media seleksi in-vitro dan tipe klutur yang dignakan juga memberi pengaruh terhadap perkembangan keragaman somaklonal.
Banyak karakter tumbuhan bisa berubah karena disebabkan keragaman somaklonal, biarpun begitu, kebanyakan sifal lainnya masih menyamai indukannya.
Oleh karena itu, keragman somaklonal memberikan fungsi pada upaya untuk meningkatkan keragaman genetic. K
Keragaman ini diharapkan bisa membentuk suatu sifat unggul dengan cara tetap memegang karakter unggulan yang lain.
Faktor yang Mempengaruhi Keragaman Somaklonal
Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi keragaman somaklonal yaitu:
- Komposisi zat kimia yang digunakan dalam media, seperti zat kimia yang digunakan untuk menginduksi keragaman somaklonal seperti kolkisin, asenaften.
- Lamanya fase pertumbuhan kalus. Berulangnya subkultur dapat mengakibatkan terjadinya mutasi
- Zat pengatur tumbuh yang digunakan. Zat pengatur tumbuh ini akan menginduksi terjadinya varasi somaklonal
- Tipe kultur yang digunakan, baik kultur kalus, suspensi sel, atau kultur protoplas, atau bahkan jumlah perlakuan subkultur yang berulang. Keragaman somaklonal pada nanas dengan perlakuan subkultur berulang pada kultur in vitro dan pengaruh Zat Pengatur Tumbuh BAP dan TDZ termasuk perubahan yang menetap.
- Genotip induk (homozigot atau heterozigot) akan memungkinkan terjadinya abnormalitas benang kromosom
- Perlakuan fisik lainnya dengan cara buatan, seperti radiasi sinar gamma, beta, alfa, tumor, dan lainnya.
- Sumber eksplan. Keragaman pada eksplan dapat disebabkan adanya sel yang bermuatan atau adanya polisomik dari jaringan tertentu. Sebagai contoh: jika sumber eksplan yang digunakan adalah daun, daun telah tersusun dari berbagai jaringan, maka sumber selnya akan menjadi heterogen. Jika proses endomitosis terjadi, maka kemungkinan terjadi kelipatan ploidi yang besar.
Contoh Aplikasi Keragaman Somaklonal
Teknik keragaman somaklonal telah banyak diaplikasikan pada tanaman budidaya, seperti tebu yang resisten terhadap virus penyebab penyakit Fiji, tomat resisten terhadap Fusarium oxysporum dengan memperoleh berbagai keragaman jumlah kromosom, pigmen daun dan buah, kentang dengan penggandaan kromosom, dan kedelai yang tahan lahan asam, kacang polong, anggur, jagung, asparagus, dan sorgum.
Penggolongan Keragaman Somaklonal
Keragaman somaklonal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, yaitu:
- Keragaman yang terbentuk dalam jaringan tumbuhan. Lebih dari 90% tumbuhan angiospermae diiringi dengan perubahan langsung pada DNA dan nucleus. Timbul banyak tanaman dengan jaringan matang dan terdiferensiasi seperti korteks dan pembuluh lainnya, yang menunjukkan bahwa adanya keragaman kromosom di dalam sel. Pada meristem apeks (tudung akar dan pucuk), sintesis DNA yang diikuti oleh kariokinesis dan sitokinesis lebih sering terjadi, pada umumnya kondisi selnya pada tingkat diploid yang seragam, namun derivate sel meristem tidak membelah secara mitosis normal, bahkan melalui duplikasi DNA dan endoreduplikasi.
- Keragaman yang dipengaruhi oleh faktor in vitro yaitu:
- Media kultur
- Pola pertumbuhan melalui regenerasi
Kalus embrionik memiliki kemungkinan sel dengan gen yang lebih stabil, dibandingkan dengan kalus yang melalui diferensiasi organ.
- Jangka waktu kultur dan frekuensi subkultur
Keragaman kariotip dapat terjadi apabila umur kalus meningkat dan jumlah sub kultur bertambah
- Jumlah ploidi dan genotip
Genotip merupakan faktor penting dalam hal. Pada frekuensi pertumbuhan, pelargonium akan berubah mengikuti genotip yang digunakan
- Faktor fisik
Faktor fisik yang mempengaruhi adalah suhu.
- Prosedur yang digunakan
Regenerasi protoplasma mampu memberikan ratusan keragaman yang lebih tinggi dibandingkan regenerasi menggunakan eksplan biasa.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan mengenai Pengertian Keragaman Somaklonal Adalah : Keunggulan, Faktor dan Contoh. Semoga bermanfaat.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.