Tanaman cendana merupakan tanaman asli dari wilayah Nusa Tenggara Timur. Di wilayah Nusa Tenggara Timur, tanaman ini dikenal dengan nama hau meni atau ai nitu.
Sedangkan dalam bahasa melayu, tanaman cendana dikenal dengan nama sendana. Pada berbagai wilayah, tanaman cendana memiliki nama yang berbeda-beda.
Tanaman cendana memiliki nama latin santalum album linn. Tanaman cendana dapat diketahui dari beberapa cirinya. Tanaman cendana dapat tumbuh hingga 12-15 meter dan memiliki batang yang lurus dan bulat dengan kulit yang kasar berwarna coklat tua atau kelabu.
Kayu pada tanaman cendana memiliki warna kuning. Tanaman cendana termasuk tanaman yang dapat menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan.
Tanaman cendana merupakan salah satu tanaman endemik karena eksploitasi pada tanaman cendana melebihi kemampuan tanaman cendana untuk melakukan regenerasi. Sampai saat ini, kemampuan penanaman tanaman cendana hanya mencapai 40%.
Ukuran yang terbilang rendah untuk upaya penanaman tanaman cendana. Banyak faktor yang menyebabkan tanaman cendana gagal tumbuh atau mengalami kematian, diantaranya adalah benih yang tidak berkualitas, penanaman yang tak sesuai musim, cara tanam yang tak sesuai aturan atau tidak adanya upaya pemeliharaan di lapangan.
Selain faktor tersebut Syarat Tumbuh Tanaman Cendana perlu diperhatikan agar tanaman dapat tumbuh secara produktif.
Syarat Tumbuh Tanaman Cendana
1. Iklim
Tanaman cendana sebagai tanaman asli Indonesia, dapat tumbuh pada daerah dengan iklim kering bertipe D3, D4 dan E4. Iklim kering dengan tipe D3 adalah iklim dengan 3-4 bulan basah dan 5-6 bulan kering sedangkan iklim kering bertipe D4 merupakan daerah dengan 3-4 bulan basah berurutan dengan lebih dari 6 bulan kering.
Iklim kering bertipe E4 adalah iklim dengan kurang dari 3 bulan basah dan lebih dari 6 bulan kering. Tanaman cendana juga biasa tumbuh pada tempat dengan curah hujan 600-1000 mm per tahun dengan bulan kering sejumlah 9-10 bulan.
Suhu yang dibutuhkan agar tanaman cendana tetap tumbuh berkisar antara 10-35ºC pada siang hari. Dengan suhu ini, maka kelembapan udara yang dibutuhkan tanaman cendana agar tumbuh terutama pada musim kemarau adalah 50-60%.
Tanaman cendana yang tumbuh pada daerah kering lebih menyukai udara yang dingin namun memiliki intensitas cahaya matahari yang cukup.
2. Media tanam
Tanaman cendana banyak dikembangkan di wilayah NTT. Pada wilayah ini, kebanyakan tanah merupakan tanah dengan karakteristik memiliki batuan induk berkapur vulkanis, tanah dangkal berbatu, tekstur tanah merupakan tanah lempung dengan pH tanah pada kisaran netral hingga sedikit alkalis.
Tanah memiliki warna hitam atau merah kecoklatan. Umumnya tanah jenis ini merupakan tanah litosol, mediteran dan tanah kompleks. Tanaman cendana tak akan dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan warna putih.
Pada pertumbuhan tanaman cendana, tanaman ini membutuhkan kalsium dan kalium yang tinggi sehingga harus dipastikan tanah yang ditanam mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk dapat tumbuh karena jika tidak pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksi hasilnya pun akan menurun.
Selain unsur hara, keadaan tanah juga memengaruhi pertumbuhan tanaman cendana. Tanaman ini harus ditanam pada tanah dengan tekstur lapisan atas yang gembur.
3. Ketinggian tempat
Tanaman cendana yang potensial untuk budidaya dapat tumbuh pada tempat dengan ketinggian 600-1000 m di atas permukaan air laut. Namun pada ketinggian 400 mdpl, tanaman cendana juga masih dapat tumbuh dengan baik.
Nah itulah yang bisa kami sampaikan dalam kesempatan kali ini yang membahas mengenai Syarat Tumbuh Tanaman Cendana. Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Cendana
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.