Tanaman buncis atau bahasa latin Phaseolus vulgaris L. adalah sejenis sayuran buah yang tergolong kedalam famili Leguminosae.
Tanaman buncis dapat ditanam atau dibudidayakan dalam semua kondisi baik kondisi didataran rendah maupun didataran tinggi.
Ketahuilah bahwa buncis memiliki dua tipe yaitu tipe tanaman yang merambat (bersifat indeterminate) dan juga tipe tanaman yang hidup tegak (berbentuk semak dan bersifat determinate).
Untuk melakukan proses budidaya petani harus memahami terlebih dulu Syarat tumbuh tanaman buncis, baru bisa menanamnya.
Setelah tanaman buncis di tanam selama 60 hari, itu artinya tanaman buncis siap panen. Biasanya buncis yang siap panen memiliki ciri – ciri :
- Biji pada polong belum terlihat menonjol
- Permukaan kulit polong buncis terasa agak kasar
- Warna pada polong muda akan berubah suram
- Akan muncul bunyi letupan ketika polong di patahkan
Untuk mencegah terjadinya serangan penyakit taman yang bernama Cercospora, maka pada usia 60 hari tepatnya segeralah di panen.
Ketika proses pemetikan, jangan gunakan senjata tajam, seperti pisau tetapi secara manual agar tidak melukai polong buncis. Pemanenan tersebut dapat dilakukan sebanyak 7 -8 kali selama 80 harian dari sejak penanaman dengan jarak panen sekitar 2 – 3 hari sekali.
Buncis merupakan salah satu sayuran yang cepat rusak ketika anda menyimpannya tidak dengan baik. Sebaiknya simpan pada tempat yang teduh dengan suhu sekitar 5 – 10 derajat celcius dan kelembaban sekitar 85 – 90 persen. Jika anda menyimpan Buncis dengan baik, maka buncis tersebut dapat di pakai atau tahan hingga 2 – 3 Minggu.
Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Buncis
Berikut cara penanganan pasca panen pada tanaman buncis yang harus dilakukan agar buncis bisa dimanfaatkan dnegan sebaik mungkin, berikut ini penjelasannya :
1. Penyortiran Buncis
Setelah selesai pemanenan saat wajib dilakukan penyortiran pada buncis untuk memisahkan buncis sesuai dengan permintaan pasar. Penyortiran ini bisa berdasarkan ukuran buncis ataupun kualitasnya.
Karam di takutkan ketika penyortiran tidak dilakukan menyebabkan nilai pasar buncis menurun karena adanya buncis busuk misalnya.
Sebaiknya penyortiran di lakukan di tempat yang terlindungi dari sinar matahari secara langsung, karena di khawatirkan akan mempengaruhi kualitas buncis menjadi menurun, menjadi layu dan kering misalnya.
2. Pengemasan Buncis
Untuk memudahkan pengangkutan ketika kirim maka di perlukan secara baik dan rapi. Apalagi kiriman yang ditujukan pada tempat jauh, maka bisa jadi dilakukan pengemasan secara khusus pula mengingat buncis membutuhkan tempat yang sejuk agar tidak layu dan bisa bertahan hingga berhari – hari.
Untuk memudahkan pengangkatan dan penataan pada ketentaraan maka buncis bisa juga di bungkus menggunakan karung lalu di jahit bagian atasnya atau menggunakan Box terbuat dari kayu yang beralas koran misalnya. Atur juga sirkulasi udara pada pembungkus buncis agar sirkulasi udara bisa berjalan lancar.
3. Penyimpanan Buncis
Salah satu hal yang wajib diperhatikan adalah proses penyimpanan buncis. Karena bila salah maka buncis akan busuk sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.
Buncis di sebut sebagai perishable Food karena termasuk sayuran yang tidak bisa tahan lama dalam kondisi segar, semakin lama semakin di simpan menjadi cepat busuk, cepat rusak.
Hal ini terjadi karena setelah proses panen masih terjadi proses respirasi dan transpirasi yang lama kelamaan akan mengalami kemunduran pada komoditinya sehingga mengalami kemunduran yang menyebabkan lebih peka terhadap serangan jasad renik dan akhirnya membusuk.
Karena sifat yang dimiliki buncis mudah sekali rusak, maka jika buncis tidak langsung dikonsumsi maka harus di simpan pada sistem pendingin dengan suhu sekitar 0 – 4,4 derajat celcius dan pada kelembaban kitar 85 – 90 %, sehingga buncis dapat bertahan kesegarannya hingga umur 2 – 4 Minggu. Usahkan juga bahwa ruangan tersebut udaranya dapat berganti setiap hari.
4. Pengangkutan Buncis
Sebelum dilakukan pengangkutan, maka perlu adanya penataan posisi dengan baik pada Box mobil misalnya agar buncis yang sudah siap kirim tersebut tidak rusak.
Selain itu demi menjaga kualitas si buncis agar tetap segar dan bagus maka sebaiknya hindari panas matahari secara langsung dan guyuran hujan ketika sedang melakukan pengiriman.
Hal ini di hindari untuk meminimkan terjadinya buncis rusak atau membusuk akibat terkena sinar matahari secara langsung.
Tentunya dengan memahami Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Buncis, kita mampu memberikan hasil yang terbaik sebelum buncis dimanfaatkan oleh masyarakat. Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Buncis
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.