11 Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Buncis

Diposting pada

Tanaman buncis adalah salah satu sayuran yang merupakan golongan famili Leguminosae. Tanaman buncis banyak di budidayakan di indonesia karena tanaman ini mampu hidup disemua tempat baik pada dataran tinggi maupun dataran rendah.

11 Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Buncis
11 Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Buncis

Terdapat dua jenis tanaman buncis diantaranya adalah jenis yang merambat dan juga jenis tegak. Jenis merambat memiliki percabanyak yang jauh lebih banyak dibandingkan tanaman jenis tegak, hal inilah ciri tanaman yang memiliki hasil yang lebih banyak.

Cara budidaya tanaman buncis tentunya tidak lepas dari serangan hama dan penyakit. Berikut beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman buncis dan cara pengendaliannya.

Jenis dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Buncis

Hama menjadi salah satu momok yang paling ditakuti oleh petani buncis, oleh karena itu sebagai petani harus tahu bagaimana cara mengatasinya. Berikt ini adalah Jenis dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Buncis, silahkan disimak :

1. Kumbang Daun

Kumbang Henose-pilachna sgnatipennis atau Epilachna signatipennis merupakan kumbang penyebab hama kumbang daun.

Kumbang daun epilachna (nama lainnya) berbentuk oval  memiliki  warna merah atau cokelat kekuningan dengan panjang sekitar 6 – 8 mm. Pengendaliannya :

  • Langsung dibunuh dengan tangan ketika muncul tanda adanya telur, larva dan kumbang
  • Menggunakan pestisida organik dengan bahan bawang putih, jahe, cabe rawit, jeruk dan sambiloto
  • Rotasikan penanaman dengan tanaman bukan inang

2. Ulat Jengkal Semu

Ulat jengkal semu adalah penyebab hama ulat jengkal semu juga dan memiliki 2 spesies pada perkebunan buncis yaitu P.chalcites dan Plusia signata (Phytometra signata).

Mereka masuk pada famili Plusiidae dengan panjang kurang lebih 2 cm dan berwarna hijau yang sampingnya bergaris warnanya lebih muda. Tanda penyerangan hama ini adalah tanaman menjadi kerdil  dan daun berlubang. Pengendaliannya :

  • Bunuh satu per satu (tetapi cara ini tidak efektif)
  • Lakukan sanitasi (pembersihan gulma sebagai tempat hama)
  • Semprot dengan pestisida organik dalam dosis besar, bahannya : cabe rawit, bawang putih, daun tomat, merica, daun / ini Nimba dan sambiloto

3. Lalat Kacang

Lalat Agromyza phaseoli merupakan penyebab lalat kacang yang ditandai dengan daun berlubang, pangkal batang bengkok atau pecah, tanaman layu kemudian berubah jadi kuning dan mati, tetapi akan mengalami tubuh kerdil jika tidak mati. Pengendaliannya :

  • Lakukan penanaman serentak dan beri penutup jerami atau daun pisang
  • Segera d cabut, dibakar dan ditanam dalam tanah jika tanaman syah terserang secara parah
  • Jika masih kecil serangannya, setiap 20 hari selai sebanyak 2 – 3 kali semprot dengan pestisida organik berbahan : cabe rawit, bawang putih, daun tomat, sambiloto, merica dan daun Nimba.

4. Kutu Daun

Gejala yang ditimbulkan oleh hama kutu daun terlihat dari tanaman buncis yang masih mudah. Bila terserang hama ini tanaman buncis akan tumbuh dengan kerdil, tidak berkembang dengan baik, daun berubah menjadi warnah kuning dan daun juga berubah menjadi keriting.

Cara pengendaliannya adalah sebagai berikut :

  • Menggunakan musuh alami, biasanya menggunakan hewan lembing, lalat dan jenis dari Coccoinellidae,
  • Gunakan bahan kimia menggunakan insektisida Orthene 75 Sp.

5. Ulat Penggulung Daun

Tanaman buncis yang terserang hama ini memiliki ciri daun mengguning yang didalamnya terdapat ulat yang dimana ulat tersebut dilindungi oleh benang sutera dan juga terdapat kotoran.

Tidak sedikit polong tanaman buncis juga direkatkan dengan daun. Ciri lainnya adalah terdapat lubang lubang pada daun hal ini disebabkan bekas gigitan ulat ini dari tepu daun hingga ketulang daun.

Cara pengendaliannya bisa menggunakan beberapa cara, diantaranya adalah :

  • Daun yang terserang hama jenis ini harus segera dipotong untuk dimusnakan bisa dikubur ataupun dibakas.
  • Bila serangan tinggi gunakanlah insektisida. Semprotkan pada bagian tanaman yang terserang menggunakan insektisida jenis Azodrin 15 WSC.

Jenis dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Buncis

Selain hama ternyata penyakit juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tanaman turun produksinya bahkan mengalami kematian. Dibawah ini adalah Jenis dan Cara Pengendalian penyakit Tanaman Buncis yang wajib petani tahu :

1. Penyakit Bercak Daun

Cendawan Cercospora canescens merupakan penyebab penyakit bercak daun yang sporanya disebarkan melalui angin, air hujan, alat Pertani, serangga dan manusia misalnya.

Tanda tanaman buncis terserang adalah muncul bercak kecil pada daun berwarna cokelat kekuningan yang lama kelamaan akan melebar hingga tepi daun berpita dengan warna kuning.

Daun yang terserang akan mengalami layu kemudian berguguran. Parahnya jika sampai menyerang polong, maka akan muncul bercak kelabu pada polong serta polong akan terbentuk kurang padat dan ringan. Pengendaliannya :

  • Benih buncis rendam menggunakan air panas bersuhu 48 derajat celcius selama 30 menit
  • Potong bagian tanaman buncis yang sudah terinfeksi
  • Semprot dengan pestisida organik dalam waktu 5 – 15 hari secara berulang – ulang

2. Penyakit Antraknosa

Cendawan colletotrchum lindemuthianum merupakan penyebab penyakit antraknosa ditandai dengan muncul bercak kecil warnanya cokelat karat pada polong – polong buncis muda dan hitam atau cokelat tua pada polong tua. Pengendaliannya :

  • Lakukan pergiliran tanaman untuk memutus siklus hidup cendawan
  • Semprot dengan pestisida organik

3. Penyakit Ujung Keriting

Virus mosaik keriting merupakan penyebab penyakit ujung keriting dengan penularan melalui serangga seperti kutu loncat.

Tanda penyakit ini adalah daun muda menjadi keriting dan warnanya kuning, sedangkan daun tua menggulung dan memilin.

Batang akan mengalami kondisi tidak  normal, daun terasa kaku dan tangkai pada daun membentuk gulungan, jika tanam yang muda diserang akan mengalami kondisi kerdil. Pengendalian :

  • Tanam bibit yang tahan terhadap penyakit, spurt dan strike misalnya.
  • Cabut dan bakar tanaman yang terserang
  • Semprot dengan pestisida

4. Penyakit Embun Tepung

Penyakit embun tepung yang menyerang tanaman buncis adalah disebabkan oleh cendawan Erysiphe polygoni. Gejala yang ditimbulkan akibat serangan ini adalah tanaman berubah menjadi warna putih keabuabuan baik daun, batang, bunga dan buahnya.

Ada beberapa cara pengendaliannya diantaranya adalah :

  • Bagian yang terserang maka dimusnakan dengan cara mengambil atau memotongnya kemudian dibakar atau dikubur agar tidak menular ketanaman lainnya.
  • Gunakan pestisida organik
  • Dapat juga menggunakan penghembusan tepung belerang

5. Penyakit Hawar Daun

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri jenis Xanthomonas campestris.  Gejala yang ditimbulkan akibat serangannya adalah terlihat bercak kuning di bagian tepi daun, yang lama kelamaan hingga tulang daun tengah. Kemudian daun terlihat layu, kering dan berwarna cokelat kekuningan yang berakhir dengan kerontokan daun.

Cara pengendaliannya bisa menggunakan cara berikut ini :

  • Gunakanlah benih yang tahan terhadap penyakit jenis ini, dan tentunya benih yang bebas penyakit
  • Selalu menjaga kebersihan lahan dengan melakukan penyiangan dari gulma penyebab penyakit.

6. Penyakit Damping Off

Penyakit Damping Off disebabkan oleh adanya cendawan Phytium sp. Penularannya penyakit ini dapat melalui tanah maupun biji tanaman itu sendiri.

Bila suhu optimum atau cukup tinggi maka akan terjadi serangan yang tinggi. Sedangkan gejala yang ditimbulkan akibat serangannya adalah bagian batang yang terletak di bawah keping biji (hipokotil) memiliki warna putih pucat hal ini dikarenakan klorofil tanaman rusak.

Klorofil yang rusak menyebabkan nekrosa secara cepat, sehingga jaringan tanaman menjadi mengkerut dan mengecil sehingga batang tidak mampu menahan kotiledon, hal inilah yang mengakibatkan tanaman roboh.

Cara pengendalian yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut :

  • Gunakan benih yang rentan terhadap penyakit jenis ini
  • Rajinlah menyiram tanaman dengan menggunakan air bersih yang bebas penyakit
  • Semprotkan tanaman menggunakan pestisida organik sesuai dengan dosis tanaman.

Untuk mendapatkan hasil yang baik tentunya harus menghindarkan tanaman dari hama dan penyakit diatas. Demikianlah ulasan kali ini mengenai Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Buncis, semoga membantu petani untuk meningkatkan produksinya. Selamat Mencoba.

Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Buncis