Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kuping Gajah – Klasifikasi dan morfologi tanaman kuping gajah perlu diketahui supaya pengetahuan tentang taksonomi tanaman semakin lengkap. Atas dasar itu, di bawah akan dijelaskan tentang hal tersebut.
Tanaman Kuping Gajah memiliki nama latin atau ilmiah anthurium. Ini merupakan tanaman semak yang bisa hidup di segala cuaca. Maka dari itu, jangan kaget jika tiba-tiba ada tanaman ini di pekarangan rumah sekalipun Anda tidak merasa menanamnya.
Pada artikel tanaman berikut akan dijelaskan tentang klasifikasi dan morfologi tanaman kuping gajah. Berikut uraiannya:
Klasifikasi Tanaman Kuping Gajah
Tanaman kuping gajah atau anthurium adalah jenis tanaman hias. Disebut tanaman kuping gajah karena memiliki daun yang besar hingga seukuran telinga gajah.
Tanaman kuping gajah tergolong spesies Araceae yang memiliki dua varian. Yaitu tanaman kuping gajah daun dan bunga. Apapun jenisnya, tanaman anthuriaum tetap primadona karena memiliki bentuk dan warna elegan.
Tanaman Anthurium atau kuping gajah merupakan tumbuhan super divisi kategori Embryophyta dengan sub kingdom vindiplantae. Tanaman berkelas magnoliopsida dengan genus anthurium Schott.
Karena itulah tanaman dengan kingdom Plantae ini disebut tanaman hias merambat dengan berbagai jenis dan variasi. Ini pula yang menjadi alasan tanaman kuping gajah banyak ditanam orang.
Morfologi Tanaman Kuping Gajah
Tanaman kuping gajah memiliki ciri-ciri morfologi tertentu. Nah, di bawah ini akan dijelaskan ciri-ciri tersebut:
1. Morfologi Akar
Tanaman kuping gajah atau Aunthurium memiliki akar serabut dengan jumlah cukup banyak. Sebagian besar akar baik yang tua maupun muda pasti berwarna putih kecokelatan.
Karena tergolong akar serabut, maka akar tanaman kuping gajah akan menyebar ke segala arah. Bahkan kadang terlihat mencuat ke permukaan.
Karena hal itu, untuk menanam tanaman kuping gajah, tidak boleh sebarangan sekalipun bisa tumbuh tanpa disiram. Yang perlu dilakukan adalah memastikan media tanam menggunakan porous.
2. Morfologi Batang
Ada yang mengatakan tanaman kuping gajah tidak memiliki batang. Padahal batangnya ada cuma tidak terlihat karena tertanam di tanah. Baru jika tanaman membesar, batangnya mulai terlihat. Karena bentuknya berbonggol-bonggol yang perlahan-lahan muncul ke permukaan.
Ciri-ciri batang tanaman kuping gajah selanjutnya adalah tekstur lembek dan mudah patah. Karena di dalam batangnya terdapat air disertai getah yang kental.
Selain itu, tidak ada satupun varian tanaman kuping gajah yang batangnya berkayu. Sekalipun demikian, di permukaan batang masih terlihat buku-buku yang menonjol dengan jelas.
Batang tanaman aunthorium semakin terlihat jika usianya sudah tua. Karena banyak daun yang rontok sehingga ranggas yang tersisa memperlihatkan batang yang mencuat ke permukaan tanah.
3. Morfologi Daun
Tanaman kuping gajah memiliki susunan daun tertentu. Salah satu cirinya adalah berimbun kompak dan memiliki ketebalan daun setara.
Yang unik dari daun aunthurum adalah bentuk daunnya bermacam-macam. Ada yang lonjong, berbentuk seperti jantung serta lancip. Bahkan ada daun yang berbentuk memanjang.
Jika diraba dengan tangan, ujung daun kuping gajah tipis dan lancip. Semakin ke ujung semakin kecil dan mengerucut.
Teksturnya lebih kaku namun tidak tajam. Yang elegan dari daun tanaman kuping gajah adalah guratan daunnya terlihat jelas. Sehingga warna hijau dan ungu daun lebih kontras dengan warna putih garis tulang daun.
Untuk panjang daun bervariasi. Ada yang 10 cm hingga 30 cm. Berapapun ukuran daun, jika dilihat lebih detil mengkilap sehingga daun terlihat lebih eksotis.
4. Morfologi Bunga
Morfologi tanaman kuping gajah yang berikutnya adalah morfologi bunga. Ini perlu diketahui supaya pemahaman tentang tanaman jauh lebih lengkap dan detil.
Bunga tanaman kuping gajah berjenis One House atau bunga berumah satu. Artinya, di dalam satu kelopak terdapat dua kelamin yaitu kelamin jantan dan betina yang disebut sel gamet.
Untuk unsur bunga bermacam-macam, sekalipun semuanya dimiliki tanaman. Selain memiliki tangkai, tanaman kuping gajah juga memiliki mahkota dan tongkol. Namun pada tanaman ini, semua menyatu yang jika dilihat sekilas seperti ekor.
Yang unik dari bunga tanaman kuping gajah adalah sekalipun menyatu tetapi sel jantan dan betina memiliki morfologi berbeda. Sel jantan terlihat dari munculnya benang sari, sedangkan sel betina memiliki lendir.
Jika mencari putik dan tepung sari tidak akan ditemukan pada bunga. Karena untuk tanaman kuping gajah putik menempel pada tongkolnya.
5. Morfologi Buah dan Biji
Tanaman kuping gajah memiliki buah dengan bentuk serupa buah lain yaitu bulat. Anda bisa mencarinya di bagian tongkol, karena buah tanaman ini menempel di tempat tersebut.
Ciri-ciri buah tanaman kuping gajah terlihat pada warnanya. Karena buah yang matang dengan yang masih muda, warnanya tidak sama. Jika sudah matang buah berwarna merah. Sedangkan yang masih mentah berwarna hijau.
Biji tanaman kuping gajah menempel di tongkol. Namun jika sudah tua akan terlepas sendirinya. Biji inilah yang menjadi penyemai untuk memperbanyak tanaman. Inilah penjelasan klasifikasi dan morfologi tanaman kuping gajah. Semoga menjadi tambahan pengetahuan untuk Anda semua.
Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska RIAU dengan bidang keahlian Pemuliaan tanaman dan fisiologi tumbuhan. Semoga web ini bermanfaat.